Disinyalir pemilik galian C ilegal di Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara ( Sumut ) pertontonkan lemahnya penegakan hukum.
Indikasi tersebut diketahui berdasarkan beroperasinya galian C ilegal di daerah aliran sungai ( DAS ) Sungai Ular.
Yang menjadi catatan pada konteks ini yakni mengapa bebas beroperasi, ada dua barometer untuk mengulas terjadinya pembiaran.
Pertama kemungkinan Polresta Deli Serdang dan Pemkab Deli Serdang tidak mengetahui dan kedua issu yang santer pihak terkait dan aparat penegak hukum menerima upeti.
Yang menjadi sorotan diyakini pihak aparat hukum telah mengetahui, hanya saja sulit ditegakkan hukum karena diduga pemilik galian C ilegal tersebut titipan.
Lalu orientasinya rupiah, rupiah dan rupiah, jika ini yang terjadi jangan berharap terjadi penegakan hukum.
Kendati demikian, selaku awak media sosial control tidak patut surut untuk menyampaikan informasi kepada APH dan pihak terkait.
Siapa tau tersentuh hatinya, apa lagi di bulan penuh nikmat ini, walau kebutuhan banyak namun dapat dikesampingkan.
Beberapa truck mengantri untuk dimuat pasir yang ada di dekat lokasi tambang.
Seorang warga inisial A bertutur aktivitas penambangan dimaksud beroperasi kembali, setelah ditutup pihak Kepolisian beberapa waktu lalu.
Sampai saat ini penambang pasir tersebut diduga ilegal dengan membuka lahan lahan baru, sebutnya.
Ia juga merasa resah karena sopir truk pengangkut pasir ugal-ugalan saat melintas di kawasan pemukiman masyarakat.
Kekhawatiran lainnya material muatan lori berjatuhan di jalan raya bahkan mengenai pengendara, ini cukup berbahaya, tandasnya.
Lantas galian C yang hilir mudik di jalan lintas Kotarih Galang tepatnya daerah aliran sungai ( DAS ) Sei Ular yang kini diduga tidak mengantongi izin tetap berjalan tanpa hambatan, seakan pemerintah dan aparat penegak hukum tidak mampu bertindak .
Aturan hukum pasal 158 pada UU nomor 3 tahun 2020, bahwa setiap orang yang melakukan penambangan tanpa izin resmi bisa dipidana penjara selama 5 tahun dan denda Rp 100 miliar, bagaikan pantasi.
Pada hal di pasal 480 KUHP , diatur ancaman bagi penadah 4 tahun kurungan penjara .
Kapolresta Deli serdang AKBP Raphael Sandy Priambodo telah dikonfirmasi melalui WhatsApp namun tak ada tanggapan
( Tim ).